![]() |
| Ilustrasi. Kecerdasan buatan (AI) |
PACITANTERKINI.ID — Australia berpotensi meraih lonjakan ekonomi besar dalam satu dekade mendatang berkat pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).
Temuan terbaru dari Australian Academy of Technological Sciences and Engineering bersama firma konsultan global Kearney menunjukkan bahwa teknologi ini dapat menjadi mesin pertumbuhan ekonomi berikutnya bagi Negeri Kanguru.
Dalam laporan yang dirilis pada Jumat (21/11), para peneliti menilai bahwa adopsi AI secara luas mampu mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Australia sebesar 6 hingga 8 persen.
Jika dihitung secara nominal, kontribusi teknologi ini diperkirakan mencapai antara 160 miliar dolar Australia hingga 235 miliar dolar Australia dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.
Prospek tersebut bukan hanya berasal dari penggunaan AI pada sektor industri saat ini. Laporan tersebut menyebut, manfaat ekonomi dapat melonjak lebih tinggi apabila kecerdasan buatan berhasil memicu inovasi besar di bidang-bidang kunci seperti layanan kesehatan, bioteknologi, hingga robotika. Teknologi ini dinilai mampu membuka model bisnis baru, efisiensi besar-besaran, serta peluang riset yang selama ini belum tersentuh.
Namun, laporan itu juga memberikan peringatan tegas. Australia dinilai masih tertinggal dalam persaingan global untuk investasi dan pengembangan AI.
Negara-negara maju lainnya digambarkan berinvestasi hingga 10 kali lebih besar per kapita dalam penguatan kedaulatan teknologi AI dibandingkan Australia. Kondisi ini dikhawatirkan akan membuat Australia terjebak sebagai pengguna, bukan pemimpin teknologi.
Untuk mengejar ketertinggalan, laporan tersebut mengusulkan strategi yang jelas dan terarah. Salah satu rekomendasi utamanya adalah pembentukan jaringan pabrik AI di berbagai wilayah untuk menyatukan bakat teknologi, kegiatan riset, sektor industri, dan dukungan pemerintah.
Selain itu, pelatihan AI berskala nasional juga dianggap penting agar tenaga kerja—termasuk yang berada di perusahaan kecil dan menengah—memiliki kemampuan memanfaatkan AI secara aman dan produktif.
Dengan potensi ekonomi yang begitu besar, laporan ini menegaskan bahwa Australia harus bergerak cepat agar tidak kehilangan momentum dalam transformasi teknologi global. AI disebut bukan hanya peluang, tapi juga kebutuhan mendesak untuk memperkuat daya saing ekonomi jangka panjang.

