![]() |
Dua mahasiswa FEB Unair sukses harumkan nama Indonesia di kancah global. (Foto: Istimewa) |
PACITANTERKINI.ID, Surabaya – Tim mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah global. Dua mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair, Ir Deny Aditya Pratama (Magister Manajemen) dan Muhammad Taufiq Hidayat (S1 Ilmu Ekonomi), sukses meraih medali emas dan perunggu dalam ajang Chemical Industrial Downstream Challenge (CIDC) 2025.
Kompetisi bergengsi yang diselenggarakan oleh PT Petrokimia Gresik ini diikuti 168 tim dari berbagai kampus dunia, termasuk dari Korea Selatan, Australia, Iran, Taiwan, hingga Irlandia. Sejak Mei 2025, seluruh peserta bersaing ketat merumuskan strategi pemanfaatan produk sampingan industri petrokimia agar lebih berdaya guna serta mendukung prinsip keberlanjutan.
Dua Proposal Inovatif Mahasiswa Unair
Sebagai wakil Unair, Deny dan Taufiq mengajukan dua proposal inovasi yang memadukan aspek teknis, ekonomi, dan keberlanjutan.
“Purified Gypsum based Lightweight Concrete Innovation for Sustainable Construction PT Petrokimia Gresik towards Net Zero Emission 2060” – gagasan pemanfaatan gipsum murni sebagai beton ringan ramah lingkungan untuk mendukung target Net Zero Emission 2060.
“Modular Biofertilizer Production from CO2, and Ammonia Enhancer with Capacity of 30.000 tons/year for the PT Petrokimia Gresik Industrial Improvement” – inovasi produksi pupuk hayati modular berbasis CO2 dan amonia dengan kapasitas 30 ribu ton per tahun.
Kedua ide tersebut dinilai unggul karena tidak hanya inovatif secara teknis, tetapi juga aplikatif dalam dunia industri, sekaligus menawarkan nilai tambah ekonomi.
Apresiasi dari FEB Unair
Dosen FEB Unair, Dr Masmira Kurniawati, memberikan apresiasi atas pencapaian mahasiswa bimbingannya.
“Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa mampu menerapkan ilmunya melalui solusi efektif dan efisien bagi perusahaan bisnis. Semoga prestasi ini mampu menginspirasi mahasiswa lain untuk menjadi pemberi solusi dalam berbagai permasalahan SDGs di Indonesia,” ujarnya, Jumat (12/9/2025).
Pengalaman Berharga di Ajang Internasional
Bagi Deny, pengalaman mengikuti CIDC 2025 merupakan momen penting yang memberikan banyak pembelajaran.
“Kami menggabungkan ilmu teknikal, ekonomi, industri dengan mengusung konsep inovasi dan bisnis berkelanjutan. Kami merasakan langsung atmosfer kompetisi internasional dengan standar penjurian industri tingkat internasional yang tinggi,” ungkapnya.
Ia juga mengaku bangga karena ide yang dibawa diapresiasi juri dan dianggap aplikatif untuk dunia industri, khususnya PT Petrokimia Gresik.
“Kami senang, ide kami mendapat apresiasi karena dianggap tidak hanya inovatif, tetapi juga aplikatif di dunia industri khususnya di PT Petrokimia Gresik,” pungkas Deny.***