TUz9TUYiBSO8GfCoGfd8TpO0BY==

Ibas Tinjau Program Balai Latihan Kerja Komunitas di Pacitan, Dorong Santri Kuasai Teknologi dan Keterampilan Kerja

Ibas Tinjau Program Balai Latihan Kerja Komunitas di Pacitan, Dorong Santri Kuasai Teknologi dan Keterampilan Kerja

PacitanTerkini.ID - Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Rabu (11/6/2025). 

Dalam lawatannya, Ibas meninjau langsung pelaksanaan program Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Ar-Royyan, serta berdialog dengan warga dan para santri.

Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen Ibas untuk mendorong kemajuan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah kelahirannya. 

Dalam peninjauan tersebut, Ibas menyampaikan apresiasi atas pemanfaatan teknologi di pondok pesantren untuk mendukung pendidikan santri.

“Alhamdulillah, para santri di sini tidak hanya belajar ilmu agama, tapi juga bisa mengembangkan keterampilan lain, seperti multimedia. Ini bekal penting untuk dunia kerja ke depan,” ujar Ibas di hadapan para santri dan pengajar.

Program BLKK di Pondok Pesantren Ar-Royyan telah dilengkapi fasilitas pelatihan seperti 16 unit komputer dan proyektor. Fasilitas ini memungkinkan para santri belajar multimedia dan keterampilan digital lain sebagai bekal menghadapi tantangan dunia kerja modern.

Dalam kesempatan itu, Ibas sempat berdialog langsung dengan para santri yang tengah belajar. Ia memberikan motivasi dan dorongan agar mereka memanfaatkan peluang ini dengan sebaik-baiknya.

“Ilmu agama penting, tapi keterampilan digital juga tak kalah penting. Keduanya bisa berjalan beriringan,” kata putra bungsu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

Ibas berharap Pondok Pesantren Ar-Royyan bisa menjadi contoh pondok pesantren yang mengintegrasikan ilmu agama dengan keterampilan berbasis teknologi. 

Menurutnya, pendidikan pesantren harus mampu mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai spiritual.

“Dengan adanya BLK, pondok pesantren jangan hanya fokus pada ilmu agama saja, tapi juga mendorong santri untuk menguasai keterampilan teknologi,” jelas Ibas.

Dalam sambutannya, Ibas mengingatkan pentingnya memahami sejarah pembangunan dari akar rumput, termasuk dari desa. Ia mengangkat contoh ayahnya, Presiden SBY, yang berasal dari Pacitan namun mampu menjadi pemimpin nasional.

“Dulu Pak SBY juga SD di Pacitan. Dengan segala keterbatasan, beliau bisa jadi Presiden. Sekarang fasilitas makin baik, kita juga harus punya mimpi besar untuk membawa Pacitan lebih maju,” ujarnya.

Selain meninjau BLKK, Ibas juga menyampaikan pentingnya pengawalan program-program prioritas pemerintah, salah satunya Program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Ia menyebut, MBG telah menjangkau ribuan siswa di Pacitan dan berperan besar dalam mendukung tumbuh kembang generasi muda.

“Kalau gizinya baik, maka kualitas sumber daya manusianya juga meningkat. Anak-anak bisa belajar lebih optimal,” ujarnya yang juga merupakan lulusan doktor dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

Tak hanya pendidikan, isu kesehatan juga menjadi perhatian Ibas. Ia mengajak masyarakat memanfaatkan layanan cek kesehatan gratis yang terus diperluas cakupannya.

“Kalau kita sehat, kita bisa lebih produktif dan panjang usia. Pikiran dan hati juga lebih tenang,” ucap Ibas.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap warga, Ibas juga membagikan bantuan paket sembako kepada ratusan warga yang hadir dalam acara tersebut. Bantuan ini diharapkan bisa sedikit meringankan beban masyarakat di tengah berbagai tantangan ekonomi.

“Mudah-mudahan bantuan ini bisa meringankan beban Bapak Ibu. Saya tahu tidak semua mudah dalam kehidupan kita,” tuturnya.

Kehadiran Ibas disambut antusias oleh para pengurus pondok, tokoh masyarakat, dan warga setempat. Banyak yang menyampaikan apresiasi atas perhatian dan kepedulian Ibas terhadap kemajuan daerah.

Kunjungan kerja ini tidak hanya menjadi simbol kehadiran wakil rakyat di tengah masyarakat, tetapi juga menjadi momentum untuk menguatkan sinergi antara pendidikan, teknologi, dan kesejahteraan sosial.

“Semoga kita semua bisa bersyukur atas masa lalu, semangat menjalani masa kini, dan optimis menghadapi masa depan. Mari kita bangun Pacitan yang lebih maju, sejahtera dan bahagia,” tutup Ibas.

Ketik kata kunci lalu Enter

close