![]() |
Seekor Anglerfish Menggapai Cahaya di Ujung Hidupnya |
PacitanTerkini.ID - Di kedalaman laut yang gelap dan sunyi, seekor anglerfish tua menjalani hari-hari terakhir hidupnya. Selama bertahun-tahun, ia berenang dalam kegelapan abadi, ditemani hanya oleh cahaya redup yang terpancar dari antenanya.
Namun, anglerfish tersebut menyimpan rasa penasaran yang mendalam tentang "matahari," cahaya besar di atas permukaan laut yang namanya kerap dibisikkan oleh arus laut.
Tubuhnya yang semakin tua dan antena yang mulai meredup membuatnya sadar bahwa waktunya tidak lama lagi. Dengan sisa tenaga yang dimilikinya, ia memutuskan untuk berenang ke permukaan laut—sebuah tempat yang selama ini hanya menjadi impian.
Perjalanan menuju permukaan tidak mudah. Kegelapan yang pekat perlahan berubah menjadi biru terang, semakin menyilaukan seiring ia mendekati cahaya.
Meski sirip-sirip tuanya nyaris tak sanggup lagi mengayuh, tekad dan rasa penasarannya memberi kekuatan.
Setelah perjuangan panjang, anglerfish itu akhirnya menembus permukaan laut. Untuk pertama kalinya, ia menyaksikan pemandangan langit yang luas dengan warna oranye keemasan saat matahari tenggelam di cakrawala.
Cahaya hangat itu memancarkan kedamaian yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Dalam momen itu, air mata mengalir dari matanya, bercampur dengan air laut yang asin.
Ia merasa terpesona sekaligus damai, karena akhirnya melihat cahaya yang selama ini menjadi mimpinya.
Namun, tubuhnya yang lelah tak mampu bertahan lebih lama. Napasnya melemah, dan perlahan tubuhnya tenggelam kembali ke kedalaman laut yang gelap. Cahaya kecil di ujung antenanya padam untuk selamanya. Meski kembali ke kegelapan, anglerfish itu membawa kehangatan dan kedamaian dari cahaya terakhir yang mengisi hatinya di ujung hidupnya.***